SISTEM PEMERINTAHAN KUBA
Dinamika Politik dan Latar Belakang Politik Kuba
Kuba merupakan sebuah negara kecil yang terletak di Karibia utara. Kuba berada pada 9 mil sebelah selatan dari pulau-pulau rendah di Barat dan terletak di pintu masuk Meksiko antara Florida dan Amerika Tengah. Kuba merupakan pulau terluas di Hindia barat. Kuba pertama kali dikunjungi oleh bangsa Eropa ketika Christoper Colombus mendarat di ujung timur Kuba pada 28 Oktober 1492, kemudian Spanyol mengrimkan pasukannya untuk melakukan invasi terhadap Kuba yang dipimpin oleh Diego Velazquez de Ceullar. Sejak itu Spanyol menaklukan penduduk pribumi dan berkuasa atas Kuba. Diego Velazque de Ceullar ditunjuk sebagai Gubernur Kuba untuk Spanyol pada 1511 dan Baracoa menjadi ibukota pertama pulau ini.(Ferdinand Zaviera, 2007:20)
Spanyol dapat menguasai Kuba, mereka membuat koloni baru sehingga banyak dari penduduk pribumi yang harus tersingkir dari tanah airnya. Sekitar 16000 sampai 60000 penduduk asli dari suku bangsa Taino dan Siboney menjadi korban kebrutalan imperalisme dan penjajahan. Setelah Spanyol dapat menguasai pulau ini banyak dari sumber daya alam yang mereka rampas mulai dari emas dan perak mereka keruk, barang berharga dan produk-produk penting mereka angkut menuju Spanyol, hingga akhirnya banyak pemberontakan yang dilakukan oleh rakyat. Puncaknya saat terjadinya revolusi besar-besaran yang dilakukan oleh Jose Marti pada tahun 1859. Dengan adanya revolusi ini menyebabkan intervensi Amerika terhadap Kuba. Dan setelah lebih dari setengah abad Amerika banyak ikut campur dalam urusan dalam negeri Kuba. Amerika pun menjadikan dominan peran politik dan ekonominya.
Negara Kuba diberi kemerdekaan tahun 1902. Akan tetapi, Kuba baru diperkenalkan memperoleh kemerdekaan resmi setelah menerima Amandemen Platt sebagai bagian dari konstitusi militer Amerika serikat di pulau itu. Amandemen ini mencakup syarat-syarat sebagai berikut: “Pemerintah Kuba sepakat untuk memperkenankan Amerika Serikat memperoleh hak untuk melakukan intervensi untuk melindungi kemerdekaan Kuba, pelestarian suatu pemerintahan yang layak untuk melindungi kehidupan, hak milik, dan kebangsaan perorangan…(Szulc: 1988,245). Namun, hal ini membuat seraya Kuba dalam cengkraman Amerika dan menjadi sebab terjadinya revolusi 1953.
Semenjak kemerdekaannya, Kuba dipimpin oleh presiden yang korup salah satunya adalah Fulgencio Batista y Zaldivar. Setelah Batista gagal memperoleh legitimasi kekuasaannya melalui pemilu demokratis kemudian melakukan kudeta dan memperoleh kekuasaan. Namun, saat Batista berkuasa muncul gerakan anti Batista yang di motori oleh seorang pengacara yang berasal dari Santiago de Cuba yaitu Fidel Alejandro Castro Ruz atau akrab dengan panggilan Fidel Castro.
Tanggal 26 juli 1953 merupakan langkah awal revolusi yang di suarakan oleh Castro. Fidel Castro dan 119 orang yang tergabung dalam kelompok tersebut menyerang Barak Moncada yang terletak di Santiago de Cuba. Banyak dari mereka yang meninggal dalam penyerangan ini dan yang masih hidup termasuk Fidel Castro beserta adiknya Raul Castro divonis hukuman penjara 15 tahun dalam persidangan yang sarat muatan politik. Namun setelah pemilu 1955 mereka dibebaskan beserta tahanan politik lainnya. Pada tahun itu, Castro juga bertemu dengan Dr. Che Guevara dari argentina dan bergabung dengan angkatan mereka. Mereka pun melakukan pemberontakan terhadap pemerintahan yang dipimpin oleh Batista, hingga pada puncak pemberontakan 26 Juli atau yang lebih dikenal Movimiento 26 de Julio. Ditengah perayaan dan kekacauan yang terjadi di Havana akibat tumbangnya pemerintahan Batista, Amerika mulai memperdebatkan cara terbaik untuk menangani tindakan radikal yang dilakukan oleh Castro karena merebaknya anti Amerikanisme di Kuba. Amerika Serikat khawatir dengan ideologi yang dibawa oleh Fidel Castro dan Che Guevara yang membantunya kekiri-kirian tujuan utamanya adalah menyerang investasi dan properti penting Amerika Serikat di Kuba, maka dari itu dalam keputusannya mereka menentang gerakan revolusioner tersebut.
Setelah kepemimpinan dipegang oleh Castro, Amerika Serikat mulai curiga dan frontal terhadap pemerintahan revolusioner Kuba akibat Castro menasionalisasi properti-properti yang dimiliki oleh Amerika Serikat, bersekutu dengan partai komunis dan bersahabat dengan Uni Soviet, dan akhirnya Amerika Serikat memutuskan hubungan diplomatik dengan Kuba dan memberlakukan embargo perdagangan dan perjalanan.(Ismanto,2011).
Castro menjadi salah satu pemimpin dunia yang berkuasa paling lama. Castro berkuasa dari tahun 1967 hingga 2008 walaupun secara de facto berakhir pada 31 juli 2006 dan menyerahkan kekuasaannya pada adiknya Raul Castro karena kesehatannya yang bermasalah. Dan dibawah kepemimpinan Raul Castro Kuba menjadi lebih baik karena Raul memiliki pandangan berbeda dalam hal ekonomi walaupaun halauan politik keduanya sama.
-Kebijakan politik yang dilakukan pemerintah Kuba
Fidel Castro yang berpaham komunis menjadikan Kuba sebagai Negara Komunis yang menganut sistem satu partai, sistem ini menimbulkan reaksi keras dari pemerintah Amerika Serikat yang mengecam seluruh warganya yang berkunjung ke Kuba. Namun walaupun demikian setelah revolusi Kuba mendapat perkembangan besar diberbagai sudut dan dan komponen yang mengarah ke arah kemakmuran. Modernisasi pun tercipta sangat pesat dinegara ini. Tapi tidak terlalu bebas karena adanya kontrol sosial dan struktural negara berperan sangat penting. Dengan jatuhnya Rezim batista maka berdirilah negara sosialis pertama di belahan barat dunia, dan paham ini pun memiliki dampak dalam berbagai bidang seperti bidang politik, ekonomi, sosial, pendidikan dll.
Walaupun memunculkan ideologi komunisme, rezim Castro memang lebih toleran daripada bekas rezim eropa timur, mereka tidak memobilisasi kaum buruh dan rakyat pekerja lainnya untuk mengambil alih pemerintahan sendiri, namun mengundang partai komunis untuk bersatu dengan mereka. Partai komunis sudah lama tidak revolusioner lagi, dan tidak begitu antusias dengan pemberontakan yang dilakukan Castro, tetapi mereka bermanfaat menjadi sebuah birokrasi seperti di Rusia.
Selama pemerintahan Fidel Castro, Kuba mendapatkan embargo dari Amerika Serikat, rakyatpun tidak dapat menikmati film Amerika, perusahan asing pun masih sulit untuk berinvestasi ke negara Kuba, namun sekarang di pemerintahan yang dipimpin oleh Raul Castro Kuba mencoba untuk membuka ekonomi namun terhambat dengan masalah politik dan struktur negara. Raul pun akan merubah sedikit sistem yang berkenaan dengan poltik dan ekonomi. Dalam hal politik, ia sementara ini mengganti sebagian besar jajaran pimpinan partai komunis dan melakukan kampanye memerangi korupsi negara. Selain itu, membatasi masa jabatan pemegang mandat politik. Setelah lima tahun masa jabatan mereka hanya dapat terpilih satu masa jabatan lagi. Dalam hal ekonomi, ia membuka sektor swasta kecil yang sebelumnya tidak pernah ada, mengizinkan pembelian dan penjualan rumah-rumah dan mobil-mobil bekas serta mulai dilakukannya industri swasta.
Konstitusi Kuba menyatakan bahwa, "Partai Komunis Kuba... adalah kekuatan pembimbing utama masyarakat dan negara". Para anggota Partai Komunis Kuba dipilih partai dalam proses yang ketat yang mencakup wawancara dengan rekan kerja dan para tetangga. Mereka yang terpilih dianggap sebagai warga negara teladan karena dipandang sebagai pendukung kuat revolusi. Partai juga membuat rekomendasi mengenai pembangunan masa depan revolusi, dan mengkritik kecenderungan-kecenderungan yang dianggap kontra-revolusioner. Partai ini mempunyai pengaruh yang relatif luas di Kuba, namun otoritasnya lebih bersifat moral, bukan legal. Partai Komunis Kuba adalah satu-satunya partai politik yang legal; partai lain tidak diizinkan berdiri.
Pemilihan umum diadakan dengan surat suara rahasia, dan rakyat berusia 16 tahun ke atas berhak memilih. Rakyat mencalonkan dan memilih kandidat untuk dewan perwakilan munisipal. Kandidat-kandidat untuk Dewan Nasional dicalonkan oleh dewan munisipal dan dipilih dengan ya/tidak. Bila calon tidak mendapatkan lebih dari 51% suara, pemilu akan diulang.
Kekuasaan legislatif secara nominal berada di tangan Dewan Nasional Kekuasaan Rakyat. Namun, kecuali untuk dua sesi dalam setahun, kekuasaan legislatif dilaksanakan oleh 31 orang anggota dari Dewan Negara yang dipilih oleh Majelis Nasional dari anggota-anggotanya.
Kekuasaan eksekutif resminya berada pada Dewan Menteri, sebuah kabinet besar yang terdiri dari 8 anggota Dewan Negara, kepala-kepala departemen nasional, dan orang-orang lainnya. Sebuah Komite Eksekutif yang lebih kecil, terdiri dari anggota-anggota yang lebih penting dari Dewan Menteri, mengawasi urusan-urusan biasa.
Sejak 1959 Fidel Castro telah menjadi kepala negara Kuba, pertama-tama sebagai perdana menteri dan, setelah dihapuskannya jabatan itu dengan disahkannya Konstitusi 1976, sebagai Presiden Dewan Negara, yang juga berfungsi sebagai kepala negara. Ia pun menjabat sebagai Sekretaris Pertama Partai Komunis Kuba, dan sejak 1976, anggota Majelis Nasional dari munisipalitas Santiago de Cuba. (Konstitusi 1976 dan revisinya pada 1992 menyatakan bahwa Presiden Dewan Negara adalah anggota Majelis Nasional).
No comments:
Post a Comment